Saturday, December 5, 2015

PROFIL DESA SIKERABANG SEBAGAI SENTRA KERAJINAN BATU BATA DI KOTA SUBULUSSALAM, ACEH

PROFIL DESA SIKERABANG SEBAGAI SENTRA KERAJINAN BATU BATA DI KOTA SUBULUSSALAM, ACEH

 

         Desa Sikerabang merupakan sebuah desa yang terletak di sebelah selatan kota Subulussalam, desa ini didirikan pada masa pemerintahan presiden Soeharto, pada tahun 1982 melalui program transmigrasi. Sikerabang juga memiliki nama lain yaitu SKPA SP2. pada awal masa pembentukan desa ini, dimana kayu alam masih sangat melimpah, sehingga masyarakat banyak yang bergelut dibidang kayu logging, namun selain usaha tersebut, masyarakat desa juga umumnya bekerja pada sektor pertanian, dimana komoditi unggulan dari desa ini adalah karet dan kelapa sawit.



                                          Sumber : Koleksi Pribadi

        Pada tahun 1990, merupakan awal mula pembuatan batu bata di desa ini, dimana seorang penduduk desa bernama Endang Hermawan berusia 33 tahun mencoba membuat batu bata untuk kebutuhan sendiri, ternyata tanah yang berada di desa ini merupakan jenis tanah yang cocok untuk bahan baku pembuatan batu bata, pada awalnya bata yang dibuat ini hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, namun dari sini banyak juga tetangga yang memesan kerajinan batu bata tersebut untuk pembuatan bangunan atau rumah, lambat laun industri batu bata ini pun berjalan, hingga mencapai masa kejayaan pada tahun 2006, dimana pengrajin batu bata di desa ini mencapai 30 industri, yang mampu menyerap tenaga kerja hampir mencapai 300 jiwa.


         Pada tahun 2007 - 2012 merupakan masa - masa yang sulit bagi industri batu bata di desa ini, dimana produk batu bata yang berasal dari luar daerah membanjiri kota Subulussalam, sehingga harga menjadi murah, dan banyak perusahaan yang "gulung tikar", namun perlahan demi perlahan industri pembuatan batu bata ini kembali menggeliat, sehingga banyak industri baru bermunculan kembali.

         Untuk saat ini, terdapat sekitar 30 pengrajin batu bata di desa ini, dengan produksi sebanyak 400.000 keping batu bata setiap bulan dengan omzet mencapai Rp 200.000.000 setiap bulan.


usaha yang menguntungkan bukan?


0 comments: