PEMBANGUNAN SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN
Hengki Hermawan |
Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, baik dalam sektor energi, kelautan maupun sektor pertanian. Selama ini pertanian merupakan penopang dan penyedia lapangan kerja terbesar di Indonesia, namun sangat disayangkan perhatian pemerintah terhadap sektor ini sangatlah minim.
Setiap tahun Indonesia harus mengimpor produk -produk pertanian dari negara asing, seperti Thailand, Jepang, China, Australia serta negara - negara yang telah maju pertaniannya. Pertanyannya saat ini adalah mengapa negeri kita yang dahulu orang mengenal sebagai negara agraris justru tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, bahkan image yang melekat pada petani kita saat ini adalah "miskin" sementara kita bandingkan dengan negara Eropa, atau Amerika sekalipun mereka yang berprofesi sebagai petani sangatlah dihormati.
Faktor kurangnya perhatian pemerintah terdiri dari 2 hal yang sangat mendasar yakni "on farm" dan "ex farm". mulai dari penyediaan sarana transportasi, sarana produksi sampai kepada sarana pengolahan dan pemasaran.
Sektor industri merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan nilai suatu barang, dalam pertanian hampir seluruh produk dapat ditingkatakan dayaguna serta nilainya apabila dapat dilakukan penganekaragaman produk tersebut. maka industri lah jawaban dan solusi untuk meningkatkan nilai tambah terhadap suatu barang, baik itu sektor industri kecil menengah maupun industri dalam skala yang besar.
Masih minimnya industri pengolahan produk pertanian di Indonesia inilah yang menjadi penyebab mengapa indonesia belum mampu untuk bersaing dengan negara - negara asing bahkan negara tetangga sekalipun. Sebagai contoh Indonesia merupakan produsen terbesar minyak CPO, namun apa yang terjadi, industri pengolahan CPO menjadi barang jadi seperti minyak goreng dan industri hilir lainnya sangat minim, sehingga menyebabkan harga menjadi melambung, dipasaran harga minyak goreng curah berkisar antara Rp 11.000 - Rp 12 000/kg, namun tidak dengan bahan mentah seperti TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit yang memiliki harga sangat rendah ditingkat petani, inilah yang menjadi permasalahan utama terhadap produk - produk pertanian kita, kita hanya bisa menjadi pengekspor bahan mentah atau setengah jadi kepada negara - negara asing, sementara dasarnya kita mampu untuk mengolah barang tersebut menjadi berbagai macam produk jadi.
Semoga catatan kecil ini menjadi penyemangat bagi kita untuk tetap optimis bahwa pertanian adalah inti dari kemakmuran rakyat kita.
Nama Penulis : Hengki Hermawan
Tempat/ Tanggal Lahir : Sikerabang/ 25 Agustus 1993
Instansi : Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Faktor kurangnya perhatian pemerintah terdiri dari 2 hal yang sangat mendasar yakni "on farm" dan "ex farm". mulai dari penyediaan sarana transportasi, sarana produksi sampai kepada sarana pengolahan dan pemasaran.
Gambar ilustrasi |
Masih minimnya industri pengolahan produk pertanian di Indonesia inilah yang menjadi penyebab mengapa indonesia belum mampu untuk bersaing dengan negara - negara asing bahkan negara tetangga sekalipun. Sebagai contoh Indonesia merupakan produsen terbesar minyak CPO, namun apa yang terjadi, industri pengolahan CPO menjadi barang jadi seperti minyak goreng dan industri hilir lainnya sangat minim, sehingga menyebabkan harga menjadi melambung, dipasaran harga minyak goreng curah berkisar antara Rp 11.000 - Rp 12 000/kg, namun tidak dengan bahan mentah seperti TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit yang memiliki harga sangat rendah ditingkat petani, inilah yang menjadi permasalahan utama terhadap produk - produk pertanian kita, kita hanya bisa menjadi pengekspor bahan mentah atau setengah jadi kepada negara - negara asing, sementara dasarnya kita mampu untuk mengolah barang tersebut menjadi berbagai macam produk jadi.
Sumber : www.rfidtags.com |
- MEA tinggal menghitung hari
Semoga catatan kecil ini menjadi penyemangat bagi kita untuk tetap optimis bahwa pertanian adalah inti dari kemakmuran rakyat kita.
Nama Penulis : Hengki Hermawan
Tempat/ Tanggal Lahir : Sikerabang/ 25 Agustus 1993
Instansi : Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
0 comments:
Post a Comment